Halaman
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
108
109
Mementaskan
Teater
Tradisional
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni teater, yaitu:
1. Mengidentifikasi
kebutuhan
pementasan
teater
2. Menidentitifikasikan
jenis-jenis
teater
yang
akan
dipentaskan
3.
Membaca naskah teater
tradisional
4.
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berl
atih teater
5.
Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater
6.
Melakukan pementasan
7.
Mengkomunikasikan hasil teater tradisional
BAB
8
Seni Budaya
Kurikulum
2013
108
109
Amatilah gambar di bawah dengan saksama!
Apakah penting tata rias dan tara busana dalam pementasan teater Tradisional?
Bagaimana bentuk pemanggungan teater tradisional?
Kalian dapat melakukan aktivitas pengamatan selain melihat foto dapat juga melihat
pertunjukan baik secara langsung maupun melalui video atau sumber belajar lain
1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang.
2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.
3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia dan
kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan
1.
Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati Pementasan teater tradisional
2.
Kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya
sumber gambar: Internet
Gambar 8.1
Foto pertunjukan
teater Mamanda, Sumsel.
sumber gambar: dok. penulis 2013
Gambar 8.2
Foto pertunjukan teter
topeng Bali.
Sumber gambar: Kemdikbud,2014
Gambar 8.3
Pertunjukan teater
Panji Semirang dengan gaya Betawi.
Format Diskusi Hasil Pengamatan
Nama Siswa
:
NIS
:
Hari/Tanggal Pengamatan
:
No.
Aspek
yang
Diamati
Uraian
Hasil
Pengamatan
1
2
3
4
5
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
110
111
A. Pementasan
Teater
Tradisional
Setiap pementasan
mempunyai kesan
dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentu
-
kan oleh seberapa berhasil kita mewu
jud
-
kan pementasan yang telah kita rancang dan
persiapkan de
ngan waktu yang cukup pan
jang
dan pengorbanan yang telah kita beri
ka
n baik
itu waktu maupun biaya. Maka sebaiknya
pe
men
tasan yang dirancang dapat terlaksana
dengan sukses. Kesuk
se
san di
tentukan oleh
ketekunan dan keseriusan kalian dalam
proses mem
persiapkan pementasannya.
Seperti pada pelaksanaan pementasan
teater modern, pe
laksanaan pementasan harus
dikelola dengan manajemen per
tun
ju
kan yang
baik. Beberapa hal yang perlu di perhatikan
dalam pe
lak
sanaan pementasan teater tradisio
nal
antara lain:
1.
Kesiapan
seluruh
panitia
penyelenggara.
Kepanitiaan yang telah
disusun se
-
baik
nya melaksanakan tugasnya sesuai
dengan ke
mampuan, dan tugas pada
bidang
ker
ja masing-masing, jangan sampai ada yang
tidak sesuai. Rasa tang
gung jawab dan rasa
memiliki pada produksi pementasan yang
akan dipentaskan harus terus ditanamkan
dalam pribadi semua ke
pa
ni
tiaan. Dengan
Satu tujuan yaitu men
sukseskan permentasan
teater.
2. Pemanggungan
Pemangungan merupakan sebuah pro
ses
akhir dari persiapan perancangan dan latihan
panjang yang telah dilalui. Hal penting
dalam proses pemanggungan di
antaranya
menyiapkan panggung dengan baik agar
proses pementasan berjalan dengan baik.
Pe
mang
gungan berurusan juga dengan ha
l-
hal yang bersifat teknik seper
ti teknik
pemasangan setting, teknik penggunaan
alat-alat pro
perti, teknik
sound system, dan
teknik penataan lampu.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.4
Pementasan teater Betawi dengan lakon
Panji Semirang
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.5
Pementasan teater Betawi dengan lakon
Panji Semirang.
Seni Budaya
Kurikulum
2013
110
111
3.
Publikasi
Kehadiran penonton
untuk mengapresi
-
asikan karya pertunjukan yang telah kalian
per
siapkan, sangat ditentukan oleh usaha
kalian dalam melakukan publikasi. Publikasi
merupakan penyebaran in
for
masi dan berita
tetang pementasan. Banyak cara untuk mem
p u
b
-
likasikan pementasan, diantaranya; pub
-
li
kasi yang dilakukan dari mulut kemulut, semua
pendukung memberitakan tentang pe
men
tasan yang
akan dilaksanakan pada orang-orang terdekat, ke
-
luarga dan teman. Publikasi yang dilakukan dari
mulut ke mulut ber
sifat te
rbatas. Publikasi yang
umum yang bisa menjangkau ka
la
ngan yang
lebih luas dilakukan melalui Media massa; Koran,
Majalah, Radio dan televisi. Media poster, baligho,
Leaflet
dan
Span
duk
bisa
juga
dibuat
sebagai
untuk
publikasi pementasan tea
ter kalian di tempat-tempat
umum yang strategis.
4.
Dokumentasi
Karya seni teater termasuk kedalam jenis karya
seni per
tunjukan, karakteristik seni pertunjukan adalah
terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan
tidak abadi, hanya bisa di
nik
mati saat pertunjukan
sedang berlangsung. Untuk itu sebagai cara supaya
bisa abadi harus didokumentasikan, meskipun cita ra
-
sa
nya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung.
Tetapi mini
mal kita bisa mengabadikan saat-saat kita
berkreasi seni. Ber
bagai media dokumentasi bisa kalian
gunakan
seperti
kamera
foto
grafi,
dan
k
amera
Vi
deo.
B.
Mengevaluasi
Pementasan
Teater
Tradisional
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memahami
dan meng
o
reksi proses yang telah kalian lakukan. Apa
yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan.
Pada saat evaluasi kalian dapat menge
tahui tingkat
keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan
yang telah kalian buat. Perlu keterbukaan dan mau
saling menerima kritik diantara semua pendukung
pementasan. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan
pementasan selanjutnya se
hing
ga kalian dapat belajar
dari kegagalan, dan melanjutkan ke
ber
hasilan yang
telah dicapai supaya lebih sukses.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.6
Leaflet pementasan teater.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.7
Leaflet pementasan teater
sebagai salah satu bentuk publikasi.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.8
Pendokumentasian pementasan
teater merupakan salah satu hal penting
yang harus dilakukan.
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
112
113
CONTOH NASKAH :
”PANJI SEMIRANG”
ANGKAT SELAMAT
MUSIK OVERTURE (MUSIK PEMBUKA PERTUNJUKANWAYANG SENGGOL.
DENGAN INSTRUMEN; SERAFIN, ACCORDEON, DRUM TANJIDOR, BIOLA,
BASS, GENDANG DLL)
(LAYAR DIBUKA)
SELURUH PEMAIN MASUK SAMBIL BERNYANYI DAN MENARI MENAMPILKAN
LAGU PEMBUKA SEBAGAI TANDA SELAMAT DATANG KEPADA PARA PENON
-
TON
Lagu Salam :
Pepaya matang dari keramat
Keramatnya ada di kampong lima
Kamilah datang memberi hormat
Hormat sayalah ada pada hadirin sekalian
Selamat sempurna dan bahagia
Para penonton dan yang empunya hajat
Tabelah tuan tabelah nyonya
Dari kami sekerabat
KEMUDIAN MEMPERKENALKAN SATU PERSATU DENGAN GAYA MASING-
MASING YANG KHAS ( DI PANDU OLEH PEMBAWA ACARA)
Pimpinan Rombongan Wayang
: “wa
yang senggol malam ini, akan mempersembahkan
sebuah lakon yang sudah sangat popular dikalangan
para bangsawan di kota Batavia ini.. tiada lain lakon”
Panji Semirang”, yang akan dimainkan oleh para pela
-
kon kesayangan tuan-tuan dan nyonya-nyonya.. inilah
dia miss..., miss.. dll...
SETELAH SELURUH PEMAIN DIPERKENALKAN, MEREKA KELUAR PANGGUNG
LALU PEMBAWA ACARA SEKALIGUS JURU BICARA KELOMPOK MAJU SAMBIL
MENGUCAPKAN KATA-KATA PEMBUKA..
Selamat datang tuan-tuan dan nyonya yang terhurmat, beribu kata terima kaseh, dan
puja-puji tak terhingga buat anda sekalian atas perkenan hadir di gedung pertunjukan
malam ini... sebagai suguhan istimewa malam ini akan ditampilkan lakon yang mengi
-
sahkan tentang asmara yang sejati dari dua insan yang yang sudah ditasbihkan untuk
berjodoh.. meskipun halangan dan rintangan datang menghadang.. tidak banyak kata
pengantar yang bisa disampaikan.. tentunya tuan-tuan dan puan-puan sudah tidak sabar
lagi untuk menyaksikan kisah ini. Selamat menikmati..
KERAJAAN KURIPAN
Di Pelataran Istana Kerajaan kuripan, Tampak Prabu Danujaya sedang menemui Putra
mahkota kerajaan Panji Inu Kertapati.
Panji Inu Kertapati
: Aya
handa, ananda mohon ijin untuk pergi ke Kerajaan
Daha untuk menemui kekasih hati Candra Kirana?
C. Membaca
Naskah
Teater
Seni Budaya
Kurikulum
2013
112
113
Prabu Danujaya
: A
ku ijinkan anakku. Tapi, kamu harus membawa pasu
-
kan secukupnya untuk menjaga keselamatanmu dalam
perjalanan.”
Panji Inu Kertapati
: Ken
apa mesti membawa pasukan, ayahanda ?
Prabu Danujaya
: S
ekarang ini banyak terjadi perampokan oleh para ger
-
ombolan. Kedengangran sangat menghawatikan dan
kejam..Ada gerombolan yang di pimpin Panji Semi-
rang dan yang lain di pimpin Japa Wisa dan Mantra
Wisa. Apa kamu belum mendengar kabar itu ?”
Panji Inu Kertapati
: Sud
ah, Ayahanda
Prabu Danujaya
: M
aka dari itu, untuk menjaga keselamatanmu kamu
harus membawa pengawal. Kamu kelak akan meng
-
gantikan kedudukan ayahanda serta kamu juga calon
suami dari Dewi Galuh Candra Kirana.”
Panji Inu Kertapati
: B
aiklah ayahanda, hamba akan membawa Danaswala
dan prajurit secukupnya.
Prabu Danujaya
: Ha
ti-hati dalam perjalanan.
Panji Inukertapati bersama Dana Swala dan prajurit siap berangkat ke kerajaan Daha.
Tujuan Panji Inukertapati ke kerajaan Daha hanya untuk menemui tunangannya.Pan
-
ji Inukertapati dan pasukannya melewati perbatasan Kerajaan Kuripan dan Kerajaan
Daha. (Out)
Masuk segerombolan perampok, yang di pimpin oleh ksatria yang kelihatannya galak,
tepi ternyata ...
Lagu Rampok Panji Semirang.
Hey.. kalian harus takut pada kami
Nihh kami bawa pedang
Juga bawa kolewang
Kami memanga garang tapi Juga Penyayang.
Ssssttttt......
Ada yang datang...
Masuk Inu Kertapati, dalam keadaan tertawan oleh pasukan perampok Panji semirang.
Panji Semirang
: Ter
ima kasih telah masuk ke kerajaan kami dan me
-
nyempatkan diri untuk berhenti.Mari kita jalin persa
-
habatan sejati.Untuk kebaikan bersama di kemudian
hari.
Panji Inu Kertapati
: Si
apa kalian? ada maksud apa mencegat perjalanan
kami?
Panji Semirang
: W
ahai Panji Inu Kertapati, Ksatria dari Kerajaan Kuri
-
pan, aku Panji Semirang yang menguasai wilayah
Asmarantaka. Kami ingin menyambut kisanak dan
pasukan sebagai tamu kehormatan,itupun jika tidak
keberatan. (Panji Inu Kertapati menjadi ragu-ragu.Ia
ragu untuk menentukan satu dari dua pilihan.Yaitu,
menerima atau menolak tawaran Panji Semirang)
Danaswala
: Ken
apa raden kelihatan bimbang ?
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
114
115
Panji Inu Kertapati
: Ba
gaimana tidak bimbang, kamu kan tahu sendiri.
Danaswala
: I
ya,hamba sudah tahu kalau Raden Panji Kertapati be
-
rat untuk mengambil keputusan.
Panji Inu Kertapati
: Men
urutmu bagaimana? di terima atau di tolak saja ta
-
waran Panji Semirang.
Danaswala
: Ha
mba pun kalo berada pada posisi Raden lebih baik
menerima tawaran. Hanya, kita memang selalu harus
waspada. Maaf Raden apa dia punya kerajaan ?”
Panji Inu Kertapati
: Iya,di
a mengaku begitu.Tetapi, kenyataannya punya
atau tidak aku juga tidak tahu.”
Panji Inukertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilahkan memasuki
sebuah gapura yang terbuat dari kayu. Setelah melewati gapura, Panji Inukertapati dan
anak buahnya di bawah ke sebuah ruangan cukup luas.Rombongan dari Kerajaan Kuri-
pan di jamu dengan aneka makanan, buah-buahan, dan minum. Mereka pun makan
bersama.
Panji Semirang
: Den
gan cara begini, aku ingin membuktikan pada ka
-
lian semua bahwa aku dan anak buahku bukan lah ger
-
ombolan perampok.”
Panji Inu Kertapati
: Ka
mi mempercayainya. Kalian ternyata orang-orang
yang baik. Terima kasih atas jamuannya. Ngomong-
ngomong apa nama kerajaan ini?”
Panji Semirang
: Kera
jaan Asamarantaka.
Panji Inu Kertapati
: Ap
a makna dari nama itu?
Panji Semirang
: As
amarantaka artinya Asmara yang berapi-api. Orang
yang asmaranya terlalu berapi-api bisa di bakar rasa isi
dan dengki.
Panji Inu Kertapati
: Ap
a maksud dengan kata api asmara, rasa iri dengki,dan
asmara berapi-api itu?”
Panji Semirang
: S
ebelum ku lanjutkan, apakah Raden ingat tentang per
-
asaan Ajeng Asih kepada Raden?”
Panji Inu Kertapati
: O it
u? Menurutku itu wajar. Dia kan saudara iparku,
jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai saudara.”
Panji Semirang
: S
ebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. Api asmara
membuatnya tega. Api asmara membuat seseorang
menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung)
Panji Inu Kertapati
: Ak
u pernah mendengar syair semacam itu, tapi siapa
yang mengucapkannya ya?”
Panji Semirang
:Wa
jar kalau Raden lupa. Banyak orang yang mengucap
-
kan kata-kata itu.”
Panji Inu Kertapati
: Ya ka
mu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih cinta
padaku?
Panji Semirang
: R
aden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan dimana-
mana, termasuk Ajeng Asih.”
Panji Inu Kertapati
: Ka
mu kenal Candra Kirana juga?
Panji Semirang
: A
ku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik jelita.
Seni Budaya
Kurikulum
2013
114
115
Bukan begitu Raden?
Panji Inu Kertapati
: Ap
akah Panji Semirang kenal dengan Candra Kirana?
Panji Semirang
: I
ya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra Kira
-
n a .”
Panji Inu Kertapati
: Ap
akah kisanak pernah bertemu dengannya?
Panji Semirang
: P
ernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang tidak
lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu”
Panji Inu Kertapati
: J
adi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra
Kirana?”
Panji Semirang
: Iya a
ku mengenalnya.
Panji Inu Kertapati
: Ba
gaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih?
Panji semirang
: Aj
eng Asih itu jahat!
Panji Inu Kertpati
: Ja
hat?
(Panji Inu Kertapati mengamati wajah lelaki itu lekat-lekat. Panji semirang senyum dan
menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat senyuman itu)
Panji Semirang
: Ya, A
jeng Asih itu jahat”
Panji Inu Kertapati
:
Jangan memfitnah Panji semirang. Sepengetahuan ku
Ajeng Asih itu baik.
Panji Semirang
: B
aik pada siapa? pada Raden? tentu saja ia kan suka
pada Raden.
Panji Inu Kertapati
: Tid
ak mungkin Ajeng Asih suka padaku. aku kan tu
-
nangannya Candra Kirana”
Panji Semirang
: Raden a
kan tahu sendiri nanti”
Panji Inu Kertapati
: B
aiklah Panji Semirang, terimakasih atas jamuan yang
telah diberikan. Kami akan melanjutkan perjalanan
kami.”
Panji dan Rombongan OUT
Pemimpin Rombongan Wayang : Panji Inu Kertapati dan rombongan dari Kera
-
jaan Kuripan tiba di halaman pendopo dijamu makan
malam. Selama acara makan, Panji Inu Krertapati ber
-
tanya-tanya dalam hati)
Panji Inu Kertapati
: Da
naswala, dimana Candra Kirana?
Danaswala
: Nanti Raden bisa menanyakan secara langsung ke
-
pada Paduka Raja
Mereka pun kembali menyantap makanan yang telah disajikan.
Panji Inu Kertapati
: Maa
f Paduka Raja. Kenapa Candra Kirana tidak hadir
sejak tadi. Dimana dia sekarang?
Raja Kertamarta
: C
andra Kirana, dia, sekarang belum bisa menemuimu”
Dewi Likuwati
: Se
baiknya Paduka Raja berkata terus terang saja!
Ajeng Asih
: P
anji Inu Kertapati, aku ingin mengatakan tentang
Candra Kirana yang sebenarnya.
Panji Inu Kertapati
: A
ku sangat berterimakasih kalau kamu ingin mengata
-
kan yang sebenarnya
Ajeng Asih
: S
ejak beberapa bulan lalu Candra Kirana meniggalkan
Kerajaan Daha tanpa pamit.
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
116
117
Panji Inu Kertapati
: K
enapa dia pergi? Candra Kirana itu tunanganku.
Kalau pergi mestinya dia pamit, sehingga aku dapat
mencarinya
Ajeng Asih
: C
andra Kirana pergi tanpa pamit. Dia juga tidak men
-
gatakan mengapa alasannya mengapa ia pergi. Hal itu
menunjukkan bahwa ia bukan calon istri yang baik.
Panji Inu Kertapati
: Ja
ngan mengatakan itu Ajeng Asih. Ia pasti mempunyai
alasan mengapa ia pergi tanpa pamit
Ajeng Asih
: K
alau ada alasannya mengapa tidak dikatakan? Dan
diapun pergi pada malam hari”
Panji Inu Kertapati
: Ba
gaimana kamu tahu kalau ia pergi pada malam hari?”
Raja Kertamarta
: P
ercaya atau tidak, suka atau tidak, begitulah keny
-
ataannya. Aku sebagai ayahnya juga merasa heran.
Bagaimana dengan pesta pernikahan esok? Aku sangat
bingung memikirkannya.”
Panji Inu Kertapati
: J
adi paduka sudah menyebarkan undangan pernikahan
itu?
Raja Kertamerta
: B
elum, tapi kabar pernikahan sudah tersebar. Kalau
Candra Kirana tidak kembali pada waktunya aku bisa
malu”
Panji Inu Kertaparti
: La
lu apa yang akan Paduka Raja lakukan, kalau Candra
Kirana tidak kembali tepat pada waktunya?
Raja Kertamarta
: A
ku belum tahu, aku mau ke peraduan dulu.. mari
raden..
(Paduka Raja dan Permaisuri Out, Dewi Likuati dan Ajeng Asih menghampiri Panji Inu)
Dewi Likuati
: R
aden, Raden kelihatannya sudah lelah sebaiknya
raden istirahat. Jangan fikirkan tentang Candra Kirana,
pasti ada pengganti yang lebih baik”(Mereka berdua
OUT)
Panji Inu Kertapati
: Da
naswala, sepertinya ada yang aneh
Danaswala
: A
panya yang aneh Raden? Apa yang Raden maksud
adalah perginya Dewi Galuh Candra Kirana?
Panji Inu Kertaparti
: bet
ul.
Danaswala
: An
ehnya dimana?
Panji Inu Kertapati
:
Coba kamu pikir, seorang Candra Kirana pergi begitu
saja tanpa pamit. Ini semua pasti ada apa-apanya. Kita
harus mencari penyebab Candra Kirana pergi mening
-
galkan kerajaan.
Danaswala
: R
aden apapun yang terjadi itu adalah kehendak yang
maha kuasa. Kita harus tabah menghadapi semua ini.
Hamba yakin kalau memang ia jodoh Raden maka ia
akan kembali kepada raden suatu saat.”
Panji Inu Kertapati
: Ak
u akan mencari candra Kirana..
Danaswala
: K
emana Raden Panji Inu Kertapati mencari Candra
Kirana?
Seni Budaya
Kurikulum
2013
116
117
Lagu Niatan Panji Inu Kertapati
Kemana kata hati ini menginginkan,
Maka ke arah itu aku melangkahkan kaki.
Angin hempaskanlah daku, bawalah
Daku menemui kekasih tercintaku candra Kirana
Aku tidak perduli lelah tubuhku..lelah
(Ketika Panji sedang bernyanyi, Dewi Likuwati dan Ajeng asih sebagai background mem
-
perhatiakan dan melakukan gerakan yg mencurigakan dgn memasukan sesuatu pada
cawan. Setelah selesai lagu Ajeng asih memberikan minuman pada Panji Inu Kertapati...
lalu Panji Inu Kertapati jadi tertarik pada Ajeng asih..)
Panji Inu Kertapati
: Ak
u tidak Jadi mencari Candra Kirana Danaswala.. (Per
-
gi Mengejar Ajeng Asih yang pergi Ke Taman.
Danaswala
: Raden..a
pa yang terjadi denganmu... pasti ada sesuatu
yang tidak benar dengan minuman itu...
(Masuk Raja Kertamarta dan Dewi Likuwati menemui Panji Inu Kertapati di ruang khu
-
sus untuk pertemuan keluarga kerajaan. Panji Inu Kerta
-
pati merasa bahwa akan ada sesuatu yang penting ingin
dikatakan Raja Kertamata kepada Panji Inu Kertapati.)
Raja Kertamarta
: P
engawal panggilkan Panji Inu Kertapati...(pengawal
Keluar, dan kembali mengawal Panji Inu Kertapati)
Raja Kertamarta
: S
ebenarnya, aku tidak tega mengatakan hal ini kepada
Nakmas karena takutnya nanti Nakmas tidak setuju.
Panji Inu Kertapati
: S
ebaiknya Paduka katakan saja terus-terang. Hamba ini
calon putra Paduka, maka Paduka tidak perlu sungkan-
sungkan untuk mengatakannya.
Dewi Likuwati
: R
aden Panji Inu Kertapati, apa yang akan kukatakan ini
tujuan nya hanya satu, demi kebaikan Raden sendiri.
Panji Inu Kertapati
: S
ebaiknya Gusti Ayu Dewi Likuwati mengatakan secara
terus-terang pada Hamba agar semuanya jelas.
Dewi Likuwati
: B
aiklah, begini Raden, kami ingin Raden menikah den
-
gan Ajeng Asih untuk menutupi rasa malu keluarga.
Panji Inu Kertapati
: K
alau itu keinginan Gusti Ayu, hamba siap melaksana
-
kannya.
Raja Kertamarta
: Jadi
, Nakmas bersedia menikah dengan Ajeng Asih ?
Panji Inu Kertapati
: Ber
sedia, Paduka.
Dewi Likuwati
: Ter
ima kasih Raden kalu begitu kamiakan memper
-
siapkan acara pernikahan secepatnya (Likuwati dan
Raja OUT)
(Dewi Likuwati kelihatan senang bukan kepalang. Pembicaraan mereka pun selesai. Panji
Inu Kertapati pergi menuju kamarnya. Dan Raja Kertamerta kembali melakukan aktifitas
-
nya. Sedangkan Dewi Likuati menghampiri Ajeng Asih dikamarnya.
Danaswala sangat kaget mendengarnya. Dan ia pun bergegas menemui Raden Panji Inu
Kertapati.)
Danaswala
: Raden a
kan menikah dengan Ajeng Asih?
Raden Panji Inu Kertapati
: Iya,
”
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
118
119
Danaswala
: Ap
a hamba tidak salah dengar?
Raden Panji Inu Kertapati : Tidak. Aku memang akan menikahi Ajeng Asih.
Danaswala
: Ken
apa Raden bersedia menikahi Ajeng Asih? Bukankah
Raden sudah bertunangan dengan Candra Kirana?
Raden Panji Inu Kertapati
: Ka
mu benar, Danaswala. Aku memang sudah bertu
-
nangan dengan Candra Kirana. Namun kamu tahu
sendiri, dia pergi tanpa pamit. Selain itu, aku ingin me
-
nutup rasa malu keluarga dari Kerajaan Daha.”
Danaswala
: Men
utup rasa malu. Bagaimana maksudnya, Raden?
Raden Panji Inu Kertapati
: R
aja Kertamerta terlanjur mengumumkan kepada semua
orang bahwa aku akan menikah dengan Candra Kira
-
n a .”
Danaswala
:Ta
pi Raden... ini adalah siasat buruk dari Dewi Likuwati
yang berencana untuk memisahkan cinta raden dengan
candra kirana.. sadarilah Raden dengan Niatan awal
Raden pergi Ke kerajaan Daha...
Panji Inu Kertapati
: D
anaswala, untuk sementara ini kita hentikan dulu per
-
debatan ini. Seminggu lagi akan diadakan pesta perni-
kahanku. Sebentar lagi, di halaman, gapura, dan jalan-
jalan akan dihias. Di halaman istana, akan didirikan
panggung besar. (Out)
Adegan :
Di Istana Keputren, Tampak Dewi Likuwati dan Ajeng Asih..
Dewi Likuwati
: W
ah bidadari cantikku sedang berdandan rupanya.
Kenapa tidak kamu temani Panji Inu Kertapati yang
duduk sendirian di taman kerajaan?
Ajeng Asih
: T
adi aku kesana, tetapi dia ingin menyendiri. Maka lebih
baik aku kesini saja. Apakah ibu sudah mengecek semua
persiapan pestaku lusa?
Dewi Likuwati
: S
udah. Pokoknya semua sudah siap. Semuanya kua
-
tur dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nanti kamu
kalah cantik dibandingkan putri kerajaan manapun.
Ajeng Asih
: K
elihatannya Panji Inu Kertapati menyesal telah memu
-
tuskan bersedia menikah denganku.
Dewi Likuwati
: Bi
ar saja dia menyesal, yang penting kamu bisa menda
-
patkannya
Ajeng Asih
: Iya b
u.
Dewi Likuwati
: U
ntuk sementara waktu, pengaruh guna-gunaku masih
kuat, perasaan menyesal itu akan datang, tapi tidak akan
menggoyahkan keinginannya untuk menikah dengan
-
mu. Pokoknya, kelak kamu bisa menjadi permaisuri di
Kerajaan Kuripan. Jangan seperti ibumu ini, menjadi
selir. Lebih bangga menjadi permaisuri.
Ajeng Asih
: Kira-k
ira Candra Kirana masih hidup Bu?
Dewi Likuwati
: K
emungkinan dia masih hidup, tapi kemungkinan lain,
Seni Budaya
Kurikulum
2013
118
119
dia sudah mati. Kemungkinan lain, dia masih hidup dan
bersembunyi di suatu tempat. Kamu harus selalu ingat,
Candra Kirana itu seorang prajurit. Ilmunya bagus me-
mainkan pedang. Kamu sendiri selau kalah kalau berla-
tih pedang dengannya.
Ajeng Asih
: Y
a, aku tahu, Bu. Namun sekarang ini dia sudah kukalah
-
kan kan?
Dewi Likuwati
: B
ukan kamu yang mengalahkan dia, tapi ibu. Ibu yang
mengalahkan dia dengan guna-guna Ibu
Ajeng Asih
: I
ya aku tahu itu. Ibu kan juga senang kalau aku berhasil
menikah dengan Panji Inu Kertapati.
Dewi Likuwati
: T
entu saja aku senang, Putriku yang tercantik. Siapa yang
tidak senang dan bahagia melihat putrinya bahagia.”
( Sementara itu diluar istana terjadi kebakaran semua jadi berantakan....)
Orang-orang : Kebaran..Kebakaran....
(Kebakaran yang terjadi di istana itu disangka di lakukan oleh Gerombolan Panji semirang
untuk menggagalkan pernikahan Panji Inu Kertapati dan Ajeng asih... Raden Inu Mengejar
Pelaku Pembakaran Istana.)
Danaswala
: Raden, k
ita sekarang ke mana?
Panji Inu Kertapati
: M
engejar Panji Semarang!Jikalau hamba belum ber
-
jumpa dengan dia, tiadalah hendak kembali ke dalam
negeri Kuripan, tiadalah hamba akan berhenti daripada
mencari Panji Semirang
Danaswala
: Ke m
ana kita mengejar mereka? Apa Raden yakin kalau
yang membakar panggung dan hiasan-hiasan tadi Panji
Semirang dan anak buahnya?”
Panji Inu Kertapati
:Ya a
ku yakin. Mereka yang melakukannya. Aku tadi sekilas
melihat sekelabat tubuh Panji Semirang. Makannya aku
mengejar kemari.”
Danaswala
: K
alau benar yang membakar panggung dan berbagai hi
-
asan itu Panji Semirang, hamba jadi curiga.
Panji Inu Kertapati
: Cur
iga apa?”
Danaswala
: J
angan-jangan Panji Semirang itu adalah pipmpinan
gerombolan penjahat, siapa tahu dia ingin menaklukan
Kerajaan Daha, Kerajaan, Kuripan, Kerajaan Gegalang,
ataupun kerajaan lain. “
Panji Inu Kertapati
: Ja
ngan berpikir seperti itu, Danaswala. Belum tentu ia
melakukan kejahatan seperti yang kita duga. Tetapi, tadi
sekilas aku melihat panji Semirang dan aku juga seperti
mengenalnya.”
Danaswala
: Si
apa, Raden?”
Panji Inu Kertapati
: Ca
ndra Kirana.”
Danaswala
: M
aksud Raden, Panji Semirang itu saudarannya Candra
Kirana?
Panji Inu Kertapati
: A
ku tidak berfikir begitu karena Candra Kiranan tidak
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
120
121
punya saudara kandung, kecuali Ajeng Asih.”
Danaswala
: Ka
lau begitu, apa yang Raden pikirkan?”
Panji Inu Kertapati
: Ya
ng aku pikirkan..Aku tadi berpikir bahwa Panji Semi
-
rang itu adalah Candra Kirana.”
Danaswala
:A
pa! Raden menduga kalau Panji Semirang itu Candra
Kirana yang menyamar.”
Panji Inu Kertapati
: Iya. T
adi aku melihat tingkah laku Panji Semirang ketika
bergerak atau memutar tubuhnya itu mirip Candra
Kirana.”
Panji Inu Kertapati
: Ter
us menurutmu kita sekarang pergi kerah mana?”
Danaswala
: Ki
ta menuju ke kerajaan Gegalang.”
Panji Inu Kertapati
: J
adi kita menuju ke kerajaan milik Paman Prabu Ranujaya?
Danaswala
:
Ya. Menurut kabar yang beredar, di kerajaan Gegalang
ini sering terjadi kekacauan yang disebabkan oleh
gerombolang pengacau pimpinan Japawisa dan Man
-
trawisa. Kita mencari Panji Semirang sekaligus mem
-
bantu Parbu Ranujaya untuk menumpas para pengacau
itu.”(Panji Inu & Danaswala OUT)
(Terjadi pertempuran sengit antara kerajaan dengan para gerombolan, Terlihat Japawisa
dan Mantrawisa bersama anak buah mereka mengamuk semaunya sendiri. Banyak pra
-
jurit dari Kerajaan Gegalang yang luka dan terpaksa lari masuk ke dalam istana. (pertem
-
puran dengan gaya wayang senggol yg unik) Ketika prajurit kerajaan sudah terdesak Panji
Inu Kertapati dan Danaswala masuk.
Panji Inu Kertapati
: Da
naswala...kerajaan pamanku sedang diserang oleh
gerombolan jahat.
Danaswala
: Iya R
aden.. mereka adalah gerombolan Japawisa dan
Mantrawisa.
Panji Inu Kertapati
: A
ku ingat, Panji Semirang pernah berkata kepadaku bahwa
gerombolan Japawisa itulah yang membuat nama Panji
Semirang cemar. Ayo kita tumpas gerombolan itu.......
Serbuuu....
Japawisa dan Mantrawisa terhenyak kaget mendengar suara komando dari Panji Inu
Kertapati. Namun, secara tak terduga ada pasukan lain yang terdiri dari beberapa
kelompok menyerang dari luar istana. Mereka adalah para prajurit dari Gegalang
yang dipimpin langsung Prabu Ranujaya. Ternyata Japawisa dan Mantrawisa tewas di
dalam perang itu.
Prabu Ranujaya
: An
anda datang pada saat yang tepat.
Panji Inu Kertapati
: iya, P
amanda, berkat izin yang kuasa.”
Prabu Ranujaya
: b
erkat bantuan ananda, Akhirnya Japawisa, Mantrawisa,
dan anak buahnya bisa kita tumpas, kita berharap
Gegalang,Kuripan, dan Daha aman kembali.”
Panji Inu Kertapati
: Ya, P
amanda, aku juga berharap begitu.”
Prabu Ranujaya
: D
an sebagai tanda suka citaku, aku ingin menampilkan
hiburan yang istimewa bagi kita semua
Panji Inu Kertapati
: Hi
buran apa, gerangan Pamanda?”
Seni Budaya
Kurikulum
2013
120
121
Prabu Ranujaya
: H
iburan pembacaan syair oleh seorang penyair hebat
dalam membawakan syair-syairnya.Khususnya syair-
syair kisah asmara antara pemuda dan pemudi naman
-
ya, Panji Asmaratama.
Panji Inu Kertapati
: B
aru pertama kali ini aku mendengar nama PanjiAs
-
maratama, (pada Danaswala) aku merasa semakin ke
-
hadiran Candra Kirana semakin dekat Danaswala.
Danaswala
: Ku
asai diri Raden, kerinduanmu yang berat, membuat
pikiranmu jadi meracau..
Panji Inu Kertapati
: Tid
ak aku tidak meracau, aku yakin akan hal itu...
Prabu Ranujaya
: B
agaimana para abdi kerajaan, apakah hiburan sudah
siap..
(Para abdi kerajaan mempersiapkan tempat duduk bagi raja dan Inu Kertapati, Dan
Hiburanpun dimulai. Masuka serobongan penari seorang juru syair dan seorang perem-
puan tua. Mereka menari dan ditengah-tengahnya juru syair membacakan syairnya)
Panji Asmaratama
: ”I
ni kisah dua sejoli. Yang sama-sama saling menyukai.
Ini kisah dua remaja yang sama-sama saling suka. Satu
berasal dari Kerajaan Kuripan, yang lain dari Daha juga
sebuah kerajaan. Mereka sudah bertunangan. Namun,
sekarang ini terpisahkan. Ada orang jahat yang ingin
merebut pemuda idaman.
”Gadi
s itu sengsara karena dipermalukan. Dia pergi dari
kerajaan. Dia meniggalkan sang tunangan. Untuk men
-
gungkap kebenaran. Dia ingin menghalangi tunangan
tersayang agar tidak jatuh dalam jebakan wanita berhati
b i n a t a n g .”
Panji Inu Kertapati kelihatan tegang. Dia semakin yakin bahwa Panji Asmaratama tahu
terlalu banyak kisah asmara antara dirinya dengan Can
-
dra Kirana....
Danaswala
: Raden P
anji Inu Kertapati harap tetap tenang sampai
pem
bacaan syair oleh penyair aneh itu selesai.
Prabu Ranujaya
: K
amu harus tetap tenang. Biar aku yang menyelesaikan
ini semua.
Panji Asmaratama telah selesai membacakan syair terakhirnya. Para penonton, termasuk
Prabu Ranujaya, bertepuk tangan. Hanya Panji Inu Ker
-
tapati yang tidak bertepuk tangan.
Perempuan tua
: S
ebelum Panji Asmaratama mengakhiri pertunjukan
malam ini. Hamba ingin mengungkapkan sebuah cerita
kepada semua yang hadir di sini. Cerita ini menjelas-
kan isi syair yang di samapaikan Panji Asmaratama tadi.
Tentu kalau paduka Raja Ranujaya mengizinkan hamba
untuk bercerita.”
Prabu Ranujaya
: Ten
tu saja aku mengizinkan.
Panji Asmaratama
: Ta
pi, hamba tidak ingin si Mbok ini bercerita.
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
122
123
Prabu Ranujaya
: W
alaupun kami tidak mengizinkan, tapi aku yang meng
-
inginkan anak buahmu bercerita. Aku ingin para hadirin
tahu makna apa yang terkandung dalam syair-syair itu. Se
-
belum kamu bercerita, Coba kamu sebutkan siapa nama
-
m u .”
Perempuan Tua
: M
ohon maaf, Paduka Raja, hamba tidak akan menye
-
butkan nama hamba sekarang. Nanti akan hamba buka
siapa hamba sebenarnya setelah hamba bercerita. Padu
-
ka Raja dan semua yang hadir di pendopo ini, hamba
akan mulai bercerita.
Perempuan tua itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan sambil menghela
napas.
Perempuan tua
: A
da dua anak muda,seorang gadis cantik dan pemuda
tampan, bertunangan.
Semua diam memperhatikan kata-kata perempuan tua dengan sungguh-sungguh,terutama
Panji Inu Kertapati.
Perempuan tua
: A
ku pernah mengenalnya. Bahkan, sangat menge
-
nalnya! Tapi,kenapa aku bisa lupa sama sekali tentang
jati dirinya ya? Yang gadis cantik berasal dari Kerajaan
Daha,yang pemuda berasal dari Kerajaan Kuripan.Suatu
hari gadis itu difitnah oleh adik tirinya sehingga gadis
ini dimarahi oleh ayahnya.Ayahnya memotong rambut
si gadis sehingga gadis itu mirip laki-laki.Wanita itu pun
merasa sangat malu dan dipermalukan oleh adik tiri
-
nya.Rambutnya sangat pendek sehingga menjadi mirip
laki-laki,maka dia menyamar sebagai pemuda tampan
dengan nama Panji Semirang.
(Perempuan tua itu menarik napasnya dan melanjutkan ceritanya.)
Perempuan tua
: P
anji Semirang melintang di tiga kerajaan. Dia ke ma
-
na-mana membawa perdamaian tatapi ada saja yang
memfitnahnya.Suatu malam,Panji Semirang memba
-
kar tempat pesta yang dipasang di Kerajaan Daha.Panji
Semirang tidak ingin terjadi pernikahan yang dilandasi
kelicikan dan gagal sudah pesta itu.Panji Semirang lalu
menghilang dan sulit dilacak jejak-jejaknya.
Panji Inu Kertapati tiba-tiba berteriak dan langsung mendekati perempuan tua itu.
Panji Inu Kertapati
: Mbo
k Jomplang! Kamu Mbok Jomplang!
Perempuan tua
: M
aaf, Raden Panji Inu Kertapati mungkin Raden salah
mengenali orang.
Panji Inu Kertapati
: Mbo
k Jomplang, tolonglah jangan permalukan aku.Aku
yakin kalau kamu adalah Mbok Jomplang! Benar kan
kamu Mbok Jomplang?”
Perempuan tua
: B
agaimana Raden Panji Inu Kertapati yakin kalau ham
-
ba ini Mbok Jomplang?
Panji Inu Kertapati
: Su
aramu,logat bicaramu, dan caramu mengucapkan
Seni Budaya
Kurikulum
2013
122
123
Kerajaan Daha, Panji Semirang, dan kata-kata lainnya
yang tak bisa kulupakan. Aku bisa lupa wajahmu,tetapi
tidak lupa suaramu.
Perempuan tua
: Raden P
anji Inu Kertapati ini aneh dan sukanya bercanda.”
Panji Inu Kertapati
: Ken
apa Mbok bisa berkata begitu?
Perempuan tua
: R
aden Panji Inu Kertapati bisa mengenali orang yang be
-
rasal dari Desa Kemlawe, orang yang hanya sebagai abdi.
Tetapi,Raden tidak mengenali tunangannya sendiri.”
Panji Inu Kertapati
: Jadi
,kamu ini benar-benar Mbok Jomplang ?
Perempuan tua
: Ha
mba ini Mbok Jomplang atau bukan, itu tidak penting,
Raden. Yang penting, Raden menemukan Gusti Ayu Can-
dra Kirana kan ?
(Wajah Panji Inu Kertapati memerah,memanas karena perasaan malu yang tak tertahankan.
Perempuan Tua itu berkata sambil menatap Panji Asmara
-
tama)
Mbok Jomplang
: Ka
lau Raden ingin secepatnya menemukan di mana ke
-
beradaan Candra Kirana,mohon Raden buka penutup
kepala Panji Asmaratama.Coba Raden Panji Inu Kerta
-
pati perhatikan dengan saksama belakang telinga kiri Panji
Asmara
t
ama!”
(Tanpa berfikir dua kali,Panji Ini Kertapati segera mendekati Panji Asmaratama. Gerakan
Panji Inu Kertapati sangat cepat. Dia pura-pura tersandung dalam karpet, lalu terjatuh
ke depan.Kedua tangannya menggapai ke depan lalu membuka tutup kepala Panji
Asmaratama. Ketika penutup kepala itu terbuka,maka terurailah rambut panjang yang
hitam,berkilauan sampai ke punggung. Semua orang terkejut bukan kepalang ketika tahu
bahwa Panji Asmaratama ternyata seorang perempuan muda yang cantik jelita! Panji Inu
Kertapati melihat ada tahi lalat di belakang telinganya)
Panji Inu Kertapati
: Ny
imas Candra Kirana!
Candra Kirana
:
Kakang mas, maafkan aku kalau selama ini membuat
resah perasaan Kakangmas.
Panji Inu Kertapati
:
Tidak apa-apa,Dimas.Mari kita pulang kembali ke
Kerajaan Daha.
Candra Kirana
: Ak
u siap kembali ke Kerajaan Daha dengan satu syarat.”
Panji Inu Kertapati
: Ap
a syaratnya?
Candra Kirana
:
Dewi Likuwati dan Ajeng Asih telah memfitnahku men
-
curi perhiasan mereka.Hal itu membuat ayahanda ma
-
rah lalu memotong rambutku hingga sangat pendek.
Aku waktu itu merasa malu.Maka,aku meninggalkan
istana dan menyamar sebagai Panji Semirang.Aku siap
kembali tapi Dewi Likuwati dan Ajeng Kasih harus di
-
hukum berat.
Panji Inu Kertapati
:
Jangan khawatir, aku nanti yang akan membongkar
kebusukan mereka berdua sehingga mendapatkan
hukuman yang setimpal!
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
124
125
Mengenal
Tokoh
Rendra
(Willibrordus
Surendra
Broto
Rendra)
; lahir di
Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa
Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah pe
nyair ter
-
nama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendiri
-
kan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika
ke
lompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ke
-
mudian ia mendirikan
Bengkel Teater Rendra
di Depok, pada
bulan Oktober 1985.
Se
menjak masa kuliah
ia sudah aktif menulis
cerpen dan esai di ber
-
bagai majalah.
Bakat sastra Rendra
sudah mulai terlihat
ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai me
-
nunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek,
dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya
menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementas
-